Kamis, 12 Juli 2012

Cara Menguras Akuarium Yang Baik



Air merupakan hal yang sangat penting dalam memelihara ikan, selain asupan gizi dari makanannya kualitas air pun mempengaruhi pertumbuhan ikan ,
  maka untuk menjaga hal tersebut dilakukan pembersihan dan pengurasan akuarium secara rutin, terlebih jika filter yang digunakannya kurang baik, berbeda dengan yang menggunakan filter yang baik mungkin akan lebih jarang menguras akuarium secara total dan hanya menambahkan atau mengganti sebagian air setiap minggunya.

Menguras akuarium secara total biasa saya lakukan dalam kurun waktu 2-3 minggu sekali
Cara menguras akuarium menurut pengalaman saya sendiri agar lebih mudah saya jelaskan dengan tahap di bawah ini (langkah ini dilakukan bila ingin menguras akuarium secara total)
  • Pertama pindahkan air dalam akuarium yang akan di kuras ke dalam wadah lain seperti  ember atau jolang . 
  • Setelah dirasa cukup lalu pindahkan semua ikan yang ada di dalam akuarium tersebut ke wadah tadi, ini dilakukan agar kita lebih leluasa dan lebih maksimal memebersihkannya tanpa harus memikirkan ikan stress.
  • Nah, setelah itu angkat substrat dan tools, cuci hingga bersih, usahakan untuk mencuci substrat dan media filtrasi hanya dengan menggunakan air akuarium, ini untuk mencegah bakteri nitrit dan nitrat tidak mati. Lalu gosok semua permukaan akuarium dengan menggunakan spons.
  • Setelah semuanya selesai anda bisa memulai mengisi akuarium dengan air yang baru, namun diingat untuk yang menggunakan air PAM sebelumnya air yang akan digunakan harus diendapkan dulu kurang lebih semalam, untuk mengurangi kadar klorin yang terkandung yang nantinya bisa membahayakan ikan. Bisa juga anda memasukkan air lama sekitar ¼ bagian untuk memudahkan ikan beradaptasi pada air yang baru.
  • Tata kembali dekorasi akuarium anda dengan  memasang  tools dan subtrat kembali.
  • Jangan terburu-buru untuk langsung memasukkan ikan ke dalam akuarium, terlebih ikan yang anda pelihara termasuk ikan yang mudah stress dan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, maka  alangkah bijaksana dan baiknya air baru di dalam akuarium tersebut di aerasi dulu dengan menyalakan filter, heater dan aerator kurang lebih antara 30-45 menit untuk meningkatkan kadar oksigen yang terlarut, penambahan garam ikan pun cukup dianjurkan untuk mengurangi pertumbuhan parasite seperti jamur.
  • Setelah aerasi selesai, mulai masukkan kembali ikan, jika anda ragu mungkin bisa memasukkan beberapa ikan yang kuat dan mudah beradaptasi, jika tidak ada tanda2 stress pada ikan berarti air sudah sesuai, namun jika ikan terlihat pasif, melayang layang terbawa arus air, berusaha loncat2 ke permukaan air, atau mungkin dia berenang menhadap keatas dan tidak jarang juga terlihat lemas di dasar akuarium, itu berarti suhu dan keadaan air belum sesuai dengan yang ikan butuhkan, untuk itu bisa dilakukan proses aerasi lagi sampai dirasa cukup untuk ikan, meskipun sebenarnya ikan juga nantinya akan beradaptasi dengan sendirinya, namun untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi alangkah bijaksananya kita melakukan aerasi kembali.
      Nah, untuk mengganti atau menambah air , biasanya saya lakukan seminggu sekali, bila terlihat air di akarium sudah berkurang cukup signifikan, sebelum ditambahkan biasanya saya menyipon dulu dasar akuarium hingga air yang tersisa hanya setengah dari akuarium, lalu gosok kaca akuarium karena biasanya banyak terdapat alga atau lumut yang menempel, setelah bersih lalu masukkan air baru dengan mengalirkan air tersebut ke dalam filter, agar benar-benar bersih , tidak lupa juga saya tambahkan garam ikan.

Semoga artikel ini bermanfaat, boleh bertanya jika anda kurang paham.

Jumat, 15 Juni 2012

Polypterus Palmas Si Ikan Naga




Polypterus adalah genus ikan air tawar dalam keluarga bichir (keluarga Polypteridae) dari Ordo Polypteriformes . Spesies jenis adalah bichir Nil (P. bichir). Ikan dalam genus ini hidup di berbagai daerah di Afrika . Etimologi dari nama genus berasal dari kombinasi awalan Yunani πολυ-, poli yang berarti (banyak) dan akar kata πτερον, pteron (sayap atau sirip). Maka dinamakan Sirip banyak

Anatomi

Bichir(sejenis sirip) yang memanjang di punggung mencapai lima belas finlet dorsal. Masing-masing finlets memiliki tulang belakang tajam. Tubuh ikan ini di tutupi oleh sisik tebal. Struktur rahang mereka lebih dekat menyerupai tetrapoda daripada ikan teleost. Bichirs memiliki sejumlah karakteristik primitif lainnya, termasuk sirip dada berdaging dangkal yang mirip dengan lobus ikan bersirip. Mereka juga memiliki spirakel..

Bichirs memiliki paru-paru
tidak sempurna, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan oksigen dari udara langsung ketika di perairan minim oksigen, dengan berenang dengan cepat ke permukaan dan kembali ke bawah. Mereka merupakan hewan yang aktif di malam hari (nocturnal), dan makan vertebrata kecil, krustasea, serangga.
Bichirs memiliki panjang tubuh maksimal 97 cm (3,18 kaki).

Berikut ini merupakan jenis-jenis polypterus yang bias ditemukan di Indonesia
Polypterus Senegalus







Polypterus Ornatipinnis








Polypterus Endlicheri
Polypterus Delhezi








Polypterus Platinum Senegalus












Polypterus Senegalus Slayer












Polypterus Albino Slayer












Polypterus Lapradei











Polypterus Teugelsi








Polypterus Weeksi







Rope Fish















Perawatan dan Syarat Hidup

Idealnya, ikan ini
dipelihara pada kisaran suhu tropis, sekitar 25-28oC (77-82oF) dengan kesadahan air yang agak rendah dan pH yang netral cenderung asam, tetapi sebetulnya kadar kimia dalam air tidak terlalu penting selama kualitas air tetap terjaga dengan penggantian air secara rutin bila kotor. Namun, Ikan ini dianggap kuat dan sangat toleran dengan kualitas air yang miskin Oksigen dan suhu yang lebih rendah, tetapi tidak bijaksana bila anda semua ingin menguji hal ini di akuarium rumah anda !! kasian gan ikannya :CMIIW

Penambahan alat filtrasi untuk syarat hidupnya bukan merupakan ide  yang buruk, apalagi untuk anda yang sibuk kegiatan di kantor, filter merupakan hal yang perlu karena frekuensi mengganti air menjadi lebih jarang. Filter yang bisa digunakan adalah jenis Top filter yang praktis, meski ada yang lebih praktis lagi yaitu canister filter , namun biasanya tidak praktis untuk dompet anda hehehe, penggunaan aerator menurut beberapa sumber yang say abaca itu perlu, namun menurut saya itu hanya optional saja, dikarenakan ikan ini sudah diberi kelebihan untuk bias mengambil oksigen langsung di udara. Mungkin aerator hanya untuk menambah keindahan kehidupan bawah air anda.
Pencahayaan tidak terlalu penting kecuali jika Anda memilih untuk
mendekorasi akuarium dengan tanaman hidup. Terutama malam hari, ikan cenderung lebih memilih pencahayaan redup, meskipun pada saat belum dewasa  tampaknya mereka tidak terganggu oleh cahaya terang . Ini memungkinkan kita bisa memasang jenis lampu yang pas misalnya yang berwarna redup “blue moon”. Peningkatan aktivitas ikan ini kemungkinan akan diamati ketika tangki remang-remang.

Polypterus tampaknya ikan sangat kuat yang jarang menderita penyakit. Sisik keras mereka membe
rinya tingkat proteksi dari jenis luka yang mengakibatkan infeksi bakteri atau jamur, dan mungkin juga membuat mereka lebih tahan terhadap parasit tertentu. Namun, spesies yang baru diimpor mungkin menderita infeksi lintah air tawar, Macrogyrodactylus polypteri yang menempel pada tubuh ikan. Ikan yang terinfeksi ini biasanya menunjukkan perilaku menggaruk2kan badannya ke substrat akuarium , perilaku sering disebut sebagai "flashing" atau "menjentikkan". Mandi Formalin efektif dalam menghilangkan parasit ini.


Perbedaan Jenis Kelamin

Perbedaan seksual dalam Polypterus
tidak akan jelas bila diamati ketika mereka kecil, namun ketika ukuran dewasa bias diamati dengan melihat sirip anal mereka, biasanya untuk jantan siripnya lebih tebal dan lebar dibandingkan dengan betinanya. Dan untuk jantan juga kemungkinan memiliki sirip punggung yang lebih besar dari betinanya. Tidak ada perbedaan yang jelas di waktu kecil. Sejumlah spesies Polypterus telah dibesarkan di penangkaran, termasuk P. ornatipinnis, senegalus dan endlicheri. Namun, pemijahan di akuarium rumah masih langka.

Bentuk sirip anal betina
Bentuk Sirip Anal Jantan




















Penyakit 

  • Penyakit bintik putih.

penyebab penyakitnya adalah parasit Ichthyophthirius multifiliis. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit "White spot". Gejala fisik yang ditunjukkan adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Biasanya sering terjadi pada ikan yang ukuran kecil. Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan populasi kepadatan akuarium yang tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C).

Penanggulangan parasit ini  yaitu dengan cara mempertahankan kondisi air dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan/populasi serta mempertahankan suhu air >25°C. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.
  • Penyakit Trichodiniasis

Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak menjangkit pada ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang diakibatkan oleh kepadatan populasi terlalu tinggi, penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya terutama pada keadaan temperatur air yang cenderung rendah. Gejala yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding akuarium atau kolam.

Penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.
  • Penyakit Tetrahymena

Penyakit ini disebabkan oleh Tetrahymena pyriformis. Parasit dapat menginfeksi kulit dan sirip. Organisme penyebab penyakit tersebut jika dilihat  menggunakan mikroskop berbentuk seperti buah pear. Gejala biasanya ikan yang terinfeksi mengosok-gosokkan tubuhnya pada dasar atau dinding bak, serta mengibas-ibaskan siripnya. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan Acriflavin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15 – 30 menit.
  • Penyakit Costiasis

Penyebabnya adalah Costia necatrix, merupakan parasit yang mempunyai bulu cambuk sebagai alat pergerakannya, jika dilihat menggunakan mikroskop bentuknya akan terlihat seperti kacang kedelai. Gejala yang ditunjukkannya ikan yang terinfeksi yaitu terlihat lebih kusam dan pucat dan ikan akan mengalami pendarahan dan luka pada kulit.

Cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menempatkan ikan pada suhu diatas 30°C. Pengobatan dapat dilakukan dengan Iodine 1 tetes dari larutan stock untuk tiap 5 liter (Larutan stoc dibuat dari 0.5 mg dilarutkan dalam 100 ml air).
  • Penyakit Beludru (Oodiniasis)

Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit Oodinium pillularis. Organ tubuh yang biasanya terinfeksi adalah kulit dan kadang-kadang insang. Gejala yang ditimbulkannya adalah  kulit ikan terasa kasar berwarna kuning kecoklatan. Apabila menginfeksi insang maka ikan akan menunjukkan gejala frekuensi pernafasan yang lebih cepat dari biasanya.

Penanggulangan dapat dilakukan dengan menempatkan ikan yang terinfeksi pada air dengan suhu diatas 33°C selama 24 jam. Pengobatan dapat dilakukan dengan memakai Quinine sulfat 10 mg/l air selama 3 hari. Campuran copper sulfat dan asam citrat sebanyak 1.25 ml larutan stock/l air selama 10 hari (larutan stock dibuat dari 100 mg cooper sulfat ditambah dengan 25 mg asam citrat dilarutkan dalat 100 ml aquadest)
  • Penyakit Gembil

Parasit ini biasanya menginfeksi ikan jenis koi dan Lion head, dan biasanya merupakan bawaan dari kolam pendederan yang terinfeksi. Banyak terjadi pada ikan ukuran kecil dan biasanya parasit tersebut berada dalam stadium spora yang membentuk kista dalam jaringan tubuh biasanya pada insang dan bagian badan. Gejalanya adalah berupa bintil-bintil berwarna putih kemerahan yang terdapat pada insang, sehingga tutup insang terlihat selalu terbuka. Jenis yang menginfeksi badan akan menunjukkan benjolan pada tubuh ikan. Parasit tersebut sangat sulit untuk diberantas secara khemotherapy. Satu‑satunya jalan untuk menanggulangi parasit tersebut adalah dengan cara pencegahan, yaitu dengan menerapkan sistem majemen budidaya yang baik serta sanitasi baik pada kolam pendederan maupun air.
  • Pleistophorosis

Penyakit tersebut dapat menginfeksi ikan air tawar maupun ikan laut. Parasit yang sering menginfeksi ikan dari jenis neon tetra. Penyebab penyakitnya adalah Pleistophora hypessobryconis. Gejala yang ditujukkannya adalah ikan yang terinfeksi berwarna pucat dan pada tempat infeksinya akan kelihatan berwarna putih, garis- garis warna pada ikan tersebut seolah terputus, ikan berenamg sangat lemah, kadang-kadang menunjukkan adanya kelainan tulang belakang.

Belum ada cara pengobatan yang dapat dipakai untuk menanggulangi penyakit tersebut. Ikan yang terinfeksi hendaknya segera diambil dari bak dan kemudian dikubur atau dibakar.
  • Penyakit cacing

Cacing tersebut biasanya terdapat pada insang dan kulit ikan. Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp. merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budidaya, terutama pada ikan ukuran kecil. Gejala dari ikan yang terinfeksi adalah frekuensi pernafasan dan gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus.

Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu antara lain dengan mengurangi padat penebaran. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung.
  • Penyakit Paser

Penyakit ini disebabkan oleh Lernaea cyprinaceae. Stadium infektifnya adalah stadium copepodid. Gejala biasanya ditunjukkan dengan adanya jasad parasiter yang sudah dewasa tersebut yang menancap pada badan ikan.

Pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman dalam dalam wadah penampung dengan Fenthion 0.25 mg/l air selama 24 jam. Formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam dengan cara perendaman. Kedua obat tersebut hanya dapat membunuh parasit pada stadium copepodid.
  • Penyakit kutu ikan argulus

Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan (fish lice), bergerak sangat cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan hidup sementara diluar tubuh inangnya.

Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun virus karena akibat luka gigitannya.

Pengobatan dapat dilakukan dengan merndan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan garam ikan 1.25% selama 10-15 menit.

Sabtu, 09 Juni 2012

Cara merawat kura-kura brazil (RES)

Red-Eared Slider

RES (Red-Eared Slider) merupakan nama lain dari kura-kura brazil ini atau nama latinnya trachemys scripta , kura-kura jenis ini hidup di air tawar dan semi akuatik. Kura-kura jenis ini termasuk yang paling populer di kalangan hobbies nya, karena selain hewan ini mudah di dapat , juga dari segi keuangan untuk memeliharanya tidak terlalu besar.Pada dasarnya untuk syarat hidup hewan ini sangatlah mudah, hanya memerlukan tempat hidup yang mencakup  perairan dan daratan di dalamnya, karena dalam habitatnya hewan ini sering juga dijumpai sedang berjemur. Meskipun demikian selama hidupnya lebih banyak berada di air, karena hewan ini termasuk perenang yang handal.

Media Pemeliharaan
  
Untuk pemeliharaan , biasanya media atau tempat yang digunakan adalah akuarium kaca atau akrilik, yang diberi batu-batuan sebagai daratannya yang nantinya berfungsi untuk tempat berjemur, dan perairan. Untuk kedalaman air jika kura-kura masih baby biasanya tidak lebih dari tinggi karapasnya, sementara untuk kura-kura yang sudah dewasa, sebaiknya kedalaman air lebih tinggi dari karapasnya, hal ini dikarenakan untuk memudahkan kura-kura berenang dan bergerak. 
Karena hewan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam air, kura-kura brazil ini tidak mempunyai liur untuk memudahkan menelan makanannya, sehingga mereka membutuhkan air untuk memudahkan menelan makanannya , terlebih lagi mereka membuang kotoran didalam air, mengingat hal itu maka kualitas air menjadi sangat penting. Untuk itu diperlukan filter sebagai alat untuk menjaga kebersihan air, biasanya filter yang digunakan adalah filter internal, namun bisa juga digunakan filter atas(top filter) dengan media filter berupa kapas, spons atau matt.
selain itu untuk kesehatan karapasnya, dan membantu pembentukan vitamin D, kura-kura ini harus dijemur terkena sinar matahari langsung paling tidak 1 kali seminggu meski sebaiknya dilakukan setiap hari dalam waktu 15-30 menit antara jam 06.00-09.00 karena sinar matahari pada jam tersebut masih sangat baik dan tidak terlalu panas untuk kura kura. Jika memang rumah anda sulit untuk mendapat sinar matahari pagi langsung, bisa disiasati dengan menambahkan perangkat lampu UVA atau UVB, yang bisa dibeli di pet shop, namun harus berhati2 beberapa lampu UV jika penggunaanya tidak tepat terkadang bisa menyebabkan kebutaan pada kura-kura.

Makanan


makanan merupakan hal yang sangat penting mengingat pertumbuhan dan kesehatan hewan tergantung kepada makanan yang dikonsumsinya,
Makanan kura brazil yang dianjurkan :

A. Untuk kura – kura brazil yang umurnya <7 bulan ( 2,5cm – 7 cm ) :


  • Cacing darah
  • Jentik nyamuk ( untuk yang masih bayi )
  • Cacing beku atau cacing kering ( untuk yang kecil )
  • Pelet kusus kura kura ( ukauran kecil )
  • Udang kecil dipotong – potong
  • Ikan mas kecil
  • Ikan gatul
  • Cacing tanah di potong
  • Serangga kecil seperti nyamuk, lalat, dll

B. Untuk kura kura brazil yang berumur  >7 bulan ( < 7 cm ) :

  • Udang hidup/segar ( di ambil durinya )
  • Ikan mas kecil ( ikan komet )
  • Ikan guppy/ ikan cere
  • Ikan lele kecil
  • Keong air ( mengandung kalsium )
  • Jangkrik ( mengandung seluruh vitamin ) the best one
  • Cacing tanah
  • Pelet kura kura yang banyak dijual
  • Beberapa sayuran segar seperti sawi,
makanan tersebut diberikan dengan batas protein 35 %, jangan terlalu banyak memberikan makanan yang berprotein tinggi dan berlemak , karena bisa menyebabkan kegemukan yang berakibat fatal karena bisa mengganggu fungsi kerja ginjal dan jantungnya yang berujung pada kematian.
Untuk pemberian makan dianjurkan sesuai pengalam saya:
umur kurang dari 2 tahun ( 8cm ) 1-2 hari sekali
umur lebih dari 2 tahun ( 8cm ke atas ) 3 kali seminggu atau
2 kali seminggu dengan komposisi sayur-sayuran dan diselingi dengan yang berprotein
Dibawah ini beberapa makanan yang tidak dianjurkan untuk RES :

  • daging ayam, kambing, karena mengandung lemak yang tinggi yang membahayakan kesehatan dan menimbulkan adanya microbakteri di dalam usus RES atau bisanya cacingan
  • ikan laut : karena kadar garam yang ada di dalm ikan laut sangat tinggi, selain itu, ada beberapa spesies ikan laut yang beracun
  • kacang polong/ kacang ijo yang lain
  • Bayam : karena mengandung asam oksalat yang membahayakan bagi RES
  • udang hidup : karena udang hidup mempunyai senjata di kepalanya yang dapat melukai RES, sebaiknya dianjurkan udang yang mati dan dibuang kepalanya
  • beberapa buah buah- buahan yang asam, seperti jeruk, kiwi, mangga, peach, dll  

    Buah dan sayuran
 Umumnya banyak penjual kura-kura yang mengatakan bahwa hewan ini karnivora karena memang lebih suka memakan serangga atau ikan, namun bukan berarti hewan ini tidak membutuhkan sayuran sebagai sumber vitamin yang menyehatkan.  Mereka tidak mendapat vitamin A yang cukup jika hanya makan serangga dan makanan komersial saja. Anda perlu memberinya sayuran yang kaya dengan vitamin A seperti wortel, tomat. Beberapa kura-kura juga menyukai lettuce, pepaya, cantaloupe atau pisang. Tapi perlu di ingat banyak orang yang memberi mereka bayam yang sebenarnya tidak dianjurkan untuk diberikan karena dapat menyebabkan komplikasi pencernaan. 
Jika kura-kura menolak dan tidak mau sama sekali memakan sayuran atau buah-buahan yang anda berikan, maka solusinya dengan memberikan suplemen vitamin yang banyak terdapat di toko-toko akuarium atau petshop yang nantinya di campur dengan makanan atau pelet, atau bisa juga dilarutkan ke dalam air akuariumnya. Beberapa kura-kura juga dijumpai hobbi makan tanaman air, maka jika anda mau mendekorasi aquarium anda dengan tanaman air, pastikan tanamannya tidak beracun untuk mereka. Beberapa tanaman yang kura-kura akan makan diantaranya adalah water hyacint, water lili, elodia, duckweed. Memberi makan kura-kura anda dengan tanaman air adalah ide yang bagus karena tanaman ini banyak mengandung vitamin A dan juga memberi tempat sebagaimana habitat aslinya di perairan.

Jenis-jenis sayuran dan buah yang baik dan dianjurkan untuk kura-kura
  • sawi
  • kol
  • ubi jalar
  • dandelion (banyak mengandung vitamin D baik untuk kekuatan karapas)
  • wortel
  • green mustard
  • tanaman air ( water hyacint, duckweed, water lili, elodia) 
  • tomat
  • pepaya
  • anggur
Penyakit dan masalah yang sering menyerang serta cara penanggulangannya

kurangnya nafsu makan
kemungkinan masalah ini yang paling banyak dijumpai oleh para hobbies (termasuk saya sendiri) hehe, masalah ini biasanya awal dari beberapa penyakit yang parah, disebabkan karena banyak faktor , bisa karena gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, gangguan penglihatan, sembelit, diare, bosan karena makanan tidak variatif, atau makanan tidak enak(palsu).

Diare
Bisa diakibatkan oleh kualitas air yang buruk, sehingga kura2 terjangkit bakteri E.coli dari kotorannya(feses) sendiri.
ciri-ciri yang biasa muncul adalah kura2 terlihat lunglai dan lemas tidak se-aktif biasanya, dan feses berbentuk cair dan berbuih.
untuk pencegahannya, rutin mengganti air(bagi yang tidak menggunakan filter), bila terlanjur parah bawalah segera ke dokter hewan.

Sembelit
Kemungkinan diakibatkan karena makanan terlalu banyak mengandung serat atau bahkan terlalu kurang mengandung serat, dan kekurangan cairan.
ciri-cirinya kura-kura tidak puff selama lebih dari 2 hari, dan terlihat menendang2 bagian kloakanya karena kesulitan mengeluarkan feses.
penanggulangannya bisa dengan cara penjemuran dengan air setinggi karapasnya atau perendaman dengan air hangat, ini bisa sangat membantu(pengalaman pribadi) CMIW :
Untuk pencegahannya jangan berikan kura-kura makanan saat didarat mengingat hal tadi di atas yang saya jelaskan, bahwa kura-kura tidak memiliki air liur untuk mempermudah menelan makanannya sehingga diperlukan air untuk melakukan itu.

Muntah
Ini terjadi bisa diakibatkan kura-kura tersedak makanan atau substrat pasir, atau bisa juga karena makanan tidak enak, mengingat jaman sekarang banyak produk yang di palsukan tidak terlewatkan makanan kura2 pun begitu.

Tekena jamur atau parasit
Ini terjadi karena mungkin kualitas air yang tidak baik, atau mungkin untuk parasit biasanya terbawa bersama pakan hidup yang tidak steril,
ciri-cinya bila terkena jamur terdapat bintik2 putih tidak biasa dibagian tubuh kura, dan hati2 jamur ini bisa membuat lubang pada rahang ataupun karapas kura-kura anda (pengalaman teman), pencegahan dini sangat membantu untuk mempercepat pemulihan biasanya dengan perendaman menggunakan antibiotik atau metyl blue untuk ikan, atau bisa juga ditetesi oleh cairan yang mengandung iodine seperti B*t**ine.



Obesitas
Biasanya disebabkan oleh makanan yang mengandung lemak dan protein berlebih, ciri-cirinya karapas terlihat seperti piramida(tidak aerodinamis hehe pesawat kaleee), terjadi penimbunan lemak disekitar pangkal lengan dan selakangan kaki2 kura2,
dan kesulitan untuk mengambang pada saat mengambil nafas langsung di udara. Untuk pencegahannya bisa dengan memberikan makanan yang tidak sejenis kepada kura-kura contohnya diselingi dengan sayur dan buah minimal 1 minggu sekali, dan hentikan memberi makan dengan kadar lemak dan protein yang berlebih pada kura2




Mungkin sekian yang bisa saya bahas mengenai kura-kura brazil, sesuai pengalaman saya dan dari beberapa sumber yang saya baca dan percaya. semoga bermanfaat untuk yang membacanya. Tetaplah sayangi kura-kura anda, :D